Pengakuan Bocah Penyuka Daun Pandan Ini Membuat Ganjar Kaget

By Abdi Satria


nusakini.com-Magelang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikagetkan pengakuan Febi (6) yang menyukai daun pandan untuk dikonsumsi saat ditanya tentang sayur favoritnya. Febi jadi satu dari enam anak-anak Magelang yang diajak Ganjar naik panggung utama Festival Buah Jawa Tengah di kawasan Candi Borobudur, Minggu (10/3). 

Di atas panggung, Ganjar menanyakan buah dan sayur apa yang jadi favorit anak-anak itu. Satu persatu mereka menjawab dan mendeskripsikan rasanya. Anak-anak pun menyebut buah kesukaannya masing-masing, dari manggis, pepaya, jeruk, apel sampai buah naga. Febi, salah satu anak menjawab buah naga sebagai buah favorit, kemudian mendeskripsikan rasanya. “Manis-manis asam,” katanya. 

Begitu ditanya tentang sayur favoritnya, Febi menjawab selada dan bayam sebagai sayur paling dia suka. Tak hanya menyebut dua sayuran itu, gadis cilik itu juga menyebut salah satu daun yang biasa dijadikan bumbu pelengkap sebagai sayuran favoritnya, yang mengundang tawa hadirin. “Itu aku juga suka daun pandan,” ujar Febi. 

Belum habis tawa para hadirin, Ganjar melanjutkan pertanyaannya. “Lha kamu juga suka oseng-oseng daun jati?” tanya Ganjar yang masih tertawa. 

“Iya suka,” jawab Febi dengan wajah polos, yang membuat hadirin semakin terpingkal. 

Namun, Ganjar tak membiarkan Febi berlama-lama menjadi bahan tertawaan. Dia pun menjelaskan jika daun jati tidak enak dimakan. 

Dalam festival buah tersebut sejumlah buah asli Jawa Tengah dipamerkan dan dijualbelikan. Tercatat Rp 210 juta transaksi dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu. 

Ganjar mengatakan, dari sekian banyak buah asli Jawa Tengah, hanya mundu yang tidak ditemukan karena memang tidak musimnya. Dia berharap dengan keragaman tersebut memancing anak-anak untuk suka mengkonsumsi. 

“Tadi saya ngobrol sama anak-anak ternyata mereka juga sangat suka. Kalau kita bisa memberikan sayur dan buah, kelak mereka jadi anak yang sehat dan cerdas,” tegas mantan anggota DPR RI ini. 

Bukan berarti hal tersebut tanpa tantangan. Ganjar menegaskan, di tengah kampanye mengonsumsi makanan sehat, tantangan besar yang dihadapi adalah terjangan makanan siap saji. Gubernur berharap orangtua dan pendidik di sekolah menjadi garda terdepan untuk memberi pelajaran konsumsi makanan sehat. 

“Kalau terbiasa mengenalkan makan sayur dan buah pada anak-anak, maka dia akan terbiasa. Problemnya kita akan berkompetisi dengan makanan siap saji. Orangtua sekarang harus mengajarkan, juga sekolah. Kita dari pemerintah mendorong lewat semacam festival ini,” bebernya. 

Diakui, saat ini konsumsi sayur masyarakat Jawa Tengah hanya 35 kg per tahun per kapita, di bawah ambang batas internasional sebanyak 75 kg per tahun per kapita. Dengan pengenalan-pengenalan manfaat buah dan sayur, diharapkan angka itu terus meningkat. Ganjar pun memiliki cita-cita, satu desa di Jawa Tengah memiliki satu jenis buah unggulan. 

“Ini semoga juga akan jadi kompetisi dan merangsang one village one product, khususnya dalam buah-buahan. Sehingga, setiap desa akan memunculkan buah apa yang menarik dan kita akan semakin kaya dan berorientasi ekspor,” tandas orang nomor satu di Jateng ini.(p/ab)